![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-TjYJI2TBypV06HYAuveQjIob_K__1Jur0YXCrEgkaLYTPg6fyljxXAMpfQ_shYftZPjWPtEYqB_zolotOstSS0gIP0cD-2XOSCrJov6m4EEUTxzyxg47g1i84ABPmzlOvjFjW_9Yim8/s320/dance_of_love_by_babyinblue-d4b0hi2_large.jpg)
- Tiang gantung menjadi tempat dansa terakhirnya.
- Berputar dan terus berputar.. tak peduli ia menari, tanpa selembar benang pun menutupi tubuhnya.
- Tepuk tangan membahana. Tarian terakhirnya begitu memukau. Tak ada yang tahu, darah itu sungguhan. Sekarat ia tergeletak di panggung, tubuhnya dihujani bunga
- Yah, ini tarian terakhirku di bumi. Besok aku akan segera melayang ke surga, menari bersama malaikat kecilku.
- Laki-laki itu melambaikan tangan, mengajakku menari bersama. Tak kuhiraukan jeritan orang-orang yang melihat tubuhku menghantam mobil itu.
- Kumelayang.. menari-nari… Tubuhku bergerak bebas mengikuti irama musik pengantar ke alam baka.
*melihat topik di @fiksimini hari ini, jadi iseng pengen nulis. Udah lama pengen nyoba, tapi hanya di dalam pikiran aja, belum pernah ditulis. Tapi kenapa ya… setiap mencoba menulis, koq yang muncul selalu kalimat ‘mengerikan’? Gue sampe merinding sendiri bacanya. Mungkin terpengaruh juga dari fiksimini yang ada di twitter. Selalu kalimatnya pada tragis-tragis.
Tulisan ini buat di blog aja, ah… belum pe-de di posting di twitter :)
0 Response to "my fiksimini: DANSA"
Posting Komentar