Mika will be always my baby boy...

Ada percakapan yang bikin gue sedihhhhhh banget:

(1)
Salah satu orang di rumah (lagi becanda sama Mika): "Sebentar lagi ditinggal Mama, lho... Mama mau kerja, Mika ditinggal sendiri."

(2)
Temen gue: "Kalo kerja, Mika sama siapa?"
Gue: "Sama mbak-nya atau sama neneknya."
Temen gue: "Wah... jadi 'anak mbak', dong..."

(3)
Temen gue: "Kalo kamu pulang, Mika lagi ngapain, Fer?"
Gue: "Biasanya sih, lagi tidur. Paling jam 10 malem baru bangun, terus disusuin, deh. Kalo pagi-pagi, bangun jam 1/2 6 kalo, aku mau berangkat kantor, terus main-main sebentar."
Temen gue: "Hehehe.. bentar lagi kamu dipanggil 'Tante Ferina', lho.."

Duh... sedih banget dengernya. Kalo mengingat ada yang nyeletuk seperti itu, gue langsung down, sedih, kecewa... takut juga... Tega banget ngomong kaya' gitu, meskipun hanya becanda. Gue gak ninggalin Mika... Mika akan selalu jadi anak gue, dan gue gak akan pernah membiarkan Mika lebih deket ke Mbak-nya secara emosional (kalo secara fisik, ya, gue mau bilang apa.. karena gue hanya hampir seharian sama Mika kalo Sabtu, Minggu or hari libur).

Tapi, untung, seorang temen di KutuBukuGila, memberi semangat, kalo dulu ibunya juga bekerja, tapi, toh, gak membuat si anak jadi jauh sama ibunya. Seorang temen di milis yang sama juga memberi semangat, "Yang penting kualitas, bukan kuantitas."

0 Response to "Mika will be always my baby boy..."

Posting Komentar

Postingan Populer

Label