![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijsbkEzEWoFD8lTLU17TDfvrfkmcZwET3zsbZRNnGDHouuYf6O-lvN1u2BkUo5Fo9un-Nf4ZHRkNrZlrfzMCZDhsWPRazlKI6MxxU20hrnSostM0e4LBFmUg6snFLHxnR9dwEKmODB-bA/s200/positive_pregnancy_test.jpg)
Dan, begitu ngeliat hasil yang kedua ini… sekali lagi, gue coba meyakinkan diri gue, kalo gue akhirnya hamil (tapi, gue masih mau nunggu hasil dari dokter dulu). Mata suami gue pun berkaca-kaca dengan adanya berita gembira ini. Maklum, kita nikah bulan November 2006, dan setiap bulan, gue (dan juga dia) selalu deg-degan apakah gue akan datang bulan gak? Dan waktu terakhir gue haid, gue tau suami gue kecewa banget. And, dia mulai lebih cerewet sama gue… dia pun ngebeliin gue susu yang di kotaknya ditulis ‘untuk merencakanan kehamilan’ – hasil dari rekomendasi temen-temennya di Dep. Kesehatan.
Abisnya, gue gak merasa ada yang aneh dengan tubuh gue. Seminggu pertama setelah gue telat, gue gak merasakan adanya perubahan, gue gak mual-mual, emang sih, gue merasa sedikit bertambah ‘gemuk’, napsu makan ‘sedikit’ bertambah. Tapi, gue malah takut ini tanda-tanda PMS.
Tapi, di minggu kedua gue ‘telat’, setiap habis makan, gue malah mual. Tapi, gak lama setelah itu, gue malah kelaperan.
Dan, kemarin gue ke dokter. Sebelum diperiksa, dokter nanya kapan gue terakhir haid, dan mulai deh, dia ngitung kira-kira berapa umur kandungan gue. Tapi, dokter juga bilang, kalo masih awal, ada kemungkinan hamil di luar kandungan. Dan, di usg-lah gue. Dari hasil yang ada di layar, dokter bilang, ‘beneran hamil’. Udah ada kantung-nya. Tapi, masih sangat rawan karena usianya baru 6 minggu 2 hari.
Dokter juga nasihatin gue, untuk makan yang sehat. Sedikit-sedikit tapi sering, bukan sekali tapi banyak. Karena katanya fungsi kerja lambung berkurang. Hmmm… that explains kenapa gue kalo abis makan suka mual dan malah pengen muntah. Terus, katanya, jangan makan yang mentah-mentah dulu (huaaaa… bye.. bye.. sushi….)
Temen-temen gue di kantor juga pada ‘cerewet’, katanya:
- no more indomie and mie ayam kampung (hiks…)
- no more gorengan (hiks…)
- no more cemilan (hiks…)
- no more junk food (bye… bye.. KFC)
Gue jadi berpikir, mampu gak ya, jadi orang tua yang baik dan bijak? Bisa gak gue menjaga kandungan gue selama 9 bulan? Bisa gak gue ‘melahirkan’?
Begitu pulang dari dokter, gue mulai buka-buka majalah (hmmm… akhir-akhir ini, emang gue sering beli majalah yang ada unsur ‘kehamilan’)… dan gue mulai mencatat makanan yang bagus selama hamil. Karena gue takut banget, calon baby gue ini kenapa-kenapa… Dan yang paling penting, sih.. semoga gue bisa menahan segala keinginan untuk makan yang kurang sehat seperti yang selama ini gue ‘hajar’ aja…
0 Response to "6 Minggu 2 Hari"
Posting Komentar